Sejarah Makam dan Wisata Religi Desa Entak


Makam Syekh Maulana Nurul Duhur
Makam Syekh Maulana Nurul Duhur merupakan sebuah makam dari tokoh yang berjasa menyebarkan Islam di selatan Jawa, tepatnya di Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Konon kata nya, Syekh Maulana Nurul Duhur juga adalah orang yang membuat desa ini dikenal dengan nama Desa Entak. Penemuan awal makam Syekh Maulana Nurul Duhur atau yang biasa disebut dengan Mbah Duhur merupakan sebuah penemuan yang terjadi secara tidak sengaja. Penemuan makam terjadi pada kisaran tahun 2004/2005 saat beberapa warga desa memutuskan untuk membangun sebuah masjid yang berada tidak jauh dari daerah makam dengan menggunakan kayu dari pohon-pohon di sekitar makam tersebut sebagai bahan baku untuk pembangunannya.
Bonggol kayu Saman yang digunakan untuk
membangun masjid 
Pada awalnya, daerah sekitar pohon-pohon tersebut tumbuh merupakan sebuah daerah yang dianggap keramat dan angker oleh warga sekitar sehingga daerah tersebut menjadi daerah yang relatif sepi dan jarang dikunjungi. Penebangan pohon tersebut membutuhkan proses yang tidak sebentar hampir setengah hari. Setelah melakukan proses penebangan kayu untuk pembangunan masjid tersebut, mulai banyak terjadi peristiwa-peristiwa ganjil yang dialami oleh warga sekitar terkait dengan keberadaan makam Mbah Duhur. Banyak dari warga yang mendapatkan pengalaman spiritual berupa mimpi maupun pengalaman langsung yang intinya hal tersebut merupakan petunjuk mengenai keberadaan dari makam Mbah Duhur yang berada di lokasi penebangan kayu tersebut. Pengalaman spiritual dan mimpi semacam itu tidak hanya di alami satu atau dua orang, tapi cukup banyak orang. Menurut informasi, pengalaman tersebut berupa pertemuan dengan orang yang berbaju
Masjid Nurul Hidayah yang dibangun dengan
kayu Saman
putih dan meminta agar didoakan makamnya. 
Melalui beberapa pengalaman spiritual yang dialami oleh warga sekitar, akhirnya pada tahun 2007 diadakanlah ziarah pertama kali ke makam Mbah Duhur. Setelah itu, mulai dilakukan pemugaran makam Mbah Duhur dan makam tersebut mulai ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah yang semakin lama info terkait makam semakin tersebar luas. Hingga pada tahun 2014, diadakan acara besar yang disebut sebagai Gebyar Nusantara dimana acara tersebut digagas langsung oleh pihak dari Kesultanan Ngayogyakarta dengan melakukan arak-arakan dari pendopo Ambal hingga makam Mbah Duhur. Sejak itu pula, terjadi peningkatan jumlah wisatawan atau peziarah yang berziarah ke makam. Makam Mbah Duhur sendiri ramai dikunjungi oleh peziarah untuk berziarah atau berdoa pada bulan Ruwah atau bulan Sya’ban hingga menjelang Ramadhan dan saat Suro-an yang bertepatan dengan tanggal 1 bulan Muharram di Kalender Hijriyah.
Kegiatan ziarah dimakam Mbah Duhur

Komplek Makam Mbah Duhur











Kegiatan Selapanan dan Ziarah dimakam Mbah Duhur















Comments

Popular posts from this blog

Sejarah dan Asal Muasal Desa "Entak"

Upacara Ngobong Cah Angon