Makna Dalam Setiap Perangkat Ngobong Cah Angon
Dalam prosesi upaca Ngobong Cah Angon, terdapat beberapa perangkat
yang dipersiapkan dimana masing-masing dari hal tersebut memiliki makna
tersendiri, sebagai berikut:
1. Sesaji Ngobong Cah Angon, yang terdiri atas kelapa muda (Degan Ijo) dan Kemenyan.
Kelapa muda bermakna sebagai tali penghubung agar segala permohonan cah angon
tidak pernah putus bahkan sampai dengan anak cucunya. Selain itu, kelapa muda berwarna hijau sebagai persembahan Nyi Roro Kidul agar upacara yang dilakukan
berjalan lancar dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
Sedangkan kemenyan disini dfungsikan sebagai alat komunikasi kepada para
leluhur bahwa akan dilangsungkan upacara ngobong cah angon.
2. Menthen atau sejenis cambuk (pecut) tetapi bentuknya
tidak panjang. Terbuat dari akar dobos (akar pohon Pandan
yang tumbuh disekitar pesisir pantai selatan) dan kayu Patrem yang dianyam. Menthen digunakan sebagai
senjata dan masyarakat percaya bahwa hanya manusia yang dipilih oleh Tuhan yang
dapat menggunakannya. Menthen dalam hal ini
digunakan untuk melindungi diri dari berbagai gangguan baik yang terlihat maupun
tidak. Jika merasa terganggu maka cukup membunyikan Menthen atau
memecutkannya ketanah agar menghasilkan suara.
3. Tumpeng Kuwat adalah tumpeng dari
nasi putih yang disusun meninggi bersama dengan
lauk pauk dan disajikan untuk
dimakan bersama-sama setelah didoakan. Makna dari dibuatnya tumpeng adalah agar
Cah Angon diberi kekuatan dan keselamatan baik keluarag, masyarakat, dan hewan
ternaknya. Tumpeng Kuwat terdiri atas
tumpeng yang dibuat dari beras yang dihidangkan dengan bentuk kerucut yang
bermakna agar manusia selalu ingat kepada Tuhan dan sebagai bentuk rasa
syukur kepada Tuhan yang telah memberikan nikmatnya. Dengan tumpeng
melambangkan manusia harus selalu mengingat dan bersyukur kepada Tuhannya yang
telah memberikan nikmat hidup dan seisinya. Lauk pauk dalam Tumpeng Kuwat berupa Ingkung
yaitu ayam yang direbus dengan santan dengan rempah-rempah disajikan secara
utuh tanpa dipotong-potong dan tanpa jeroan. Selain itu, terdapat kupat lepet sebagai
sajian dari acara Cah Angon. Makna dari kupat lepet sendiri
adalah sesaji atau rasa syukur yang ditujukan kepada Nabi Sulaiman yang telah
memelihara semua hewan yang ada di bumi.
![]() |
Source: google.com |
4. Gubug Cah Angon, bangunan sederhana yang terbuat dari bambu dan
tatanan jerami sebagai atap yang digunakan sebagai tempat berteduh Cah Angon
pada saat mengangon hewan peliharaannya. Makna dari penggunaan alang-alang atau
jerami tersebut dilambangkan sebagai durbala (malapetaka) yang
harus dimusnahkan dengan cara dibakar. Hal tersebut dilakukan guna
menghindarkan diri dari malapetaka dan segala keburukan yang dapat menimpa.
Selain itu hal tersebut sebagai bentuk permohonan perlindungan dan keamanan
kepada Tuhan.
5. Sangon pada selamatan Enthak-Enthik, berisi
bekal yang terdiri dari telur bebek dan jajan pasar yang dibawa pada saat
acara Enthak-Enthik. Makna dari hal ini adalah
mengilustrasikan kembali kebiasaan cah angon dahulu yang selalu membawa bekal
pada saat menggembala ternaknya. Telur bebek berwarna hijau bermakna agar
masyarakat selalu menjaga kelestarian lingkungan dengan menjaga tanaman agar
tetap tumbuh dan sebagai permohonan kepada Tuhan agar diberikan keselamatan dan
kesuburan tanahnya agar hewan ternak mendapatkan makanan. Sedangkan jajan pasar
bermakna agar Tuhan selalu memberikan rezeki kepada Cah Angon.
Setiap
perangkat yang ada pada saat upacara Ngobong Cah Angon memiliki makna atau
simbol yang menunjukkan bahwa terdapat pesan atau nasehat dari para leluhur
yang ingin disampaikan kepada para penerus, agar tetap menjaga tradisi dan
mempertahankan nilai budaya yang telah berlangsung sejak lama tersebut.
Comments
Post a Comment